Calon Rocker Pindah Rumah!

Seberapa Penting Branding Bagi Gitaris Merangkap YouTuber?

Seberapa Penting Branding Bagi Gitaris Merangkap YouTuber?

Halo teman Calon Rocker!
Lo pernah gak mikirin seberapa penting branding bagi gitaris merangkap YouTuber (dan yang tidak)? Kalau pernah... bagus! Gak pernah? Lanjutin nonton atau baca artikelnya aja!

Pengertian dan Contoh Branding

Pengertian Branding

Branding yang berasal dari kata brand, berarti merk. Kita bukan mau omongin merk gitar dan aksesoris pendukungnya, karena ujung-ujungnya kita bakal beda pendapat. Ya, karena beda kebutuhan dan selera bakal membawa kita ke pilihan merk produk yang berbeda bukan?

Pengertian sederhana branding adalah per-merk-an, atau pe-label-an, atau pemasangan sebuah nama merk secara masal. 

Contoh Branding

Kita bisa lihat branding di sekitar kita setiap hari. Kita berangkat ke sekolah atau kerja dengan pemandangan papan iklan dan banner hape terkini di sepanjang perjalanan. Dan kendaraan umum yang kita tumpangi berstiker nama provider GSM dan aneka promosinya.

Waktu istirahat kita bisa melihat branding mulai dari taplak meja warung mie ayam yang bergambar Teh Botol Crotcrot, mangkok mie yang berlabel bumbu Babon, dan gelas yang diberi cat merah. Nah, kalau cat merah ini bukan branding gede-gedean seperti contoh sebelumnya, tapi supaya gelasnya gak ketuker sama gelas tukang es cendol yang kita pesen di sebelahnya. Ini branding juga, branding si pemilik gelas.

Sambil makan mie ayam, kita iseng buka aplikasi atau nonton YouTube, dan lihat berbagai macam iklan bertebaran, bahkan sampai ada yang mengganggu karena kita ngotot gak mau ilangin watermark video editor, atau lo emang pelit doang?

Lalu lo dapet hadiah, dan memutuskan untuk beli gadget terbaru yang iklannya tiap hari lo liat, dan lo beli hape itu. Biar lo yakin gak ketipu, lo cari nama toko yang neonboxnya bertuliskan produk yang lo cari. Padahal ya, toko itu gak cuma jualan merk yang lo cari.

Kenapa Sebuah "Brand" Butuh Branding?

Jawaban singkatnya adalah untuk menimbulkan brand awareness alias "melek merk" bagi calon konsumen. Branding bisa dianggap sukses kalau nama brand tersebut bisa menjadi pengganti produk lain yang sejenis, atau menjadi pengganti kata kerja.

Ini beberapa contoh sebagai pengganti nama produk sejenis: 
  • "Popsedont kita abis nih, tar titip beli ya!", kita tahu bahwa Popsedont itu maksudnya odol. 
  • "Bang, Indomo satu!", tapi kita gak protes waktu disajikan mie instant merk lain.
  • "Sekalian titip Cheki ya", maksudnya titip beli snack.
Ini beberapa contoh sebagai pengganti kata kerja: 
  • "Anak kecil di background ini jadi photobomb, tolong di Phosotop ya!"
  • "Mau nanya orang, takut ketahuan begonya, gw Geegloong aja deh!"
  • "Tar nama-nama alumni yang mau ikut reunian gw Whastup yah."

Seberapa Penting Branding Bagi Gitaris Merangkap YouTuber (Dan Yang Tidak)?

Jawabannya sama seperti di atas, tapi mungkin bisa kita ganti dengan term "biar eksis". Bedanya brand-brand yang melakukan branding di atas rela untuk membayar supaya "fasilitas" yang mereka berikan itu dipakai oleh penyedia jasa. 

Yup, mulai dari tukang mie ayam sampai counter hape yang lo samperin itu mendapat fee agar "fasilitas" yang mereka sediakan digunakan. Sementara, YouTube memberikan hostingan video secara gratis.

Pernah ngerasain pakai hosting dan domain sendiri, cek sendirilah harganya untuk kapasitas 250MB saja. Sementara kita bisa sepuasnya mengupload video ke YouTube dengan gratis!  Terus lo masih protes gara-gara channello belum monet? Bayangin kalau YouTube gak gratis!

Sekarang ratusan video masuk ke YouTube setiap jamnya, dan semua punya satu keinginan, yaitu mau ditonton orang. Kalau lo penyuka subforsub dan seneng dapet sub dari orang yang maunya ditonton, dan bukannya nonton, itu sama aja lo menanam batu, sob. Gak ngehasilin apa-apa, walaupun enak aja diliatnya kalau punya subscribers banyak kan? YouTube jadi kaya Instagram ya lama-lama.

Tapi itu gak salah, Instagram bisa jadi sarana mudah buat branding juga, berbarengan dengan YouTube. Seperti gw, gw selalu upload dulu thumbnail video yang akan gw upload ke IG kadang malah sebelum videonya dibuat.
Intinya... Sering-sering aja nyampah!

Langkah Branding Yang Perlu Dilakukan

  • Bikin Ciri Khas Demi "Niche" Unik
Persempit cakupan pemirsalo. 
Karena ini topiknya gitaris, gw ambil contoh channel gw sendiri.  Awalnya gw bikin chanel ini buat anak-anak gw dengan tema "perkembangan main gitar", ternyata yang nonton cuma gw sendiri. Ya, ngapain juga orang laen memantau perkembangan gw belajar gitar? Anak gw aja males nontonnya. Mendingan videonya gw simpen di hape aja kan?

Kalau topeng, ini dari awal memang udah gw pakai, tapi gw gak kepikiran buat masukin topeng ini ke dalam ciri khas gw. Setelah gw sadar, baru gw mulai masukin kata-kata bertopeng dalam godokan SEO gw, dan hasilnya lumayan.

Lalu coba-coba niche tutorial gitar, ternyata saingannya buanyak banget dari yang ngaco sampe yang level dewa. Mulai dari yang bikinnya jongkok, sampe yang pake setup yang bikin gw ngiler. Coba-coba bikin cover, tapi suara vokal gw ancur lebur.

Gw persempit lagi untuk pemirsa para gitaris yang punya selera humor selevel sama gw, hasilnya semakin lumayan.

Dan... pencarian gw gak berhenti sampai di sini. Gw akan terus persempit cakupan pemirsanya sampai dapat yang bukan jumlah subscribernya yang gede, tapi penontonnya yang banyak. Kenapa? karena subscribers itu cuma jadi syarat untuk ditinjau AdSense, duitnya ya dari penonton. Apa gak malu punya subscriber jutaan tapi yang nonton seratus doang?
  • Nyampah Sebanyak-Banyaknya!
Bukan ngajarin gak bener nih ya!
Maksud gw nyampah di sini adalah upload sesering mungkin. Kuantitas lebih penting dari kualitas kalau di YouTube. Kalau bisa sehari empat kali, ya bagus! Buat apa? Ya supaya kemungkinan video lo ditemuin orang makin banyak. Inget kan dalam sejam berapa video masuk ke YouTube?

Siapa tahu justru dari video yang menurutlo gak niat dibikin malah berhasil menjebak orang jadi penasaran apa isi channello!?!

Tapi inget nih, bikin sampah juga ada seninya, sob! Jangan monoton, dan sama dengan ribuan chanel lainnya. Ngapain gw subscribe channel yang kalau gw klik notifikasinya cuma sebentar-sebentar buka video yang dimulai dengan, "Welcome to Mobile Legend!". Yang kaya gitu, pasti gw matiin loncengnya karena gw anggap spam.

Gw bukan gamer, jadi gak bisa kasih contoh channel game yang bagus harus kaya gimana. Tapi, kayanya lumrah deh kalau namanya video itu punya bagan. Awalan, isi, dan akhiran.

Kalau untuk gitar, mungkin lo bisa mulai dengan intro yang gak perlu terlalu panjang, kalau tutorial kasih semacam "teaser" kaya gimana sih hasilnya kalau ikutin tutorial gitar yang lo kasih.

Jangan nutupin rasa maleslo dengan alasan, "kan belum punya ini, gak ada itu"... kentut! Ngapain lo bikin video klip original song sekelas Blockbuster tapi yang laku malah video yang bikin cover lagulo?

  • Konsistensi
Ini kedengeran sepele tapi paling penting, sob!
Balik ke contoh branding produk lagi. Coba sebutin logo produk apa yang gak pernah atau cuma sedikit banget pernah berubah!

Ini daftar gw:

  • 3M
  • Nike
  • Apple
  • Disney
  • Coca-Cola
  • McDonad's
  • Shell
Apa lo juga mikirin logo yang sama?
Produk-produk barusan melekat di kepala kita karena konsistensinya, dan semuanya merupakan produk yang berkelas di antara pesaingnya. Minimnya perubahan merupakan salah satu bentuk branding.

Untuk itulah lo perlu bikin bumper, banner, profile picture, end-screen, tombol notifikasi, dan yang paling penting template thumbnail. karena itulah yang pertama kali dilihat orang selain judul.

Jujur aja, gw agak bandel urusan ini, karena gw orangnya bosenan dan lumayan narsis. Tapi kalau lo perhatiin, gw selalu membuat benang merah dari satu video ke video yang lain, yaitu penggunaan fonts yang selalu sama. Kecuali yang awal-awal yah, itu masa jahiliah dan satu-satu gw perbaharui kalau lagi sempat.

Kesimpulan Untuk Seberapa Penting Branding Bagi Gitaris Merangkap YouTuber?



Jawabannya pendek aja ya... SANGAT PENTING! Calon Rocker, undur diri!




    Comments