Calon Rocker Pindah Rumah!

Cara Menjual Musik Online

Cara Menjual Musik Online

Halo teman Calon Rocker!

Kena Copyright Infringement?

Pernah gak ngerasain kena copyright infringement dari YouTube? Itu karena lo pakai video atau musik milik orang tanpa ijin. Sebetulnya YouTube udah sediain koleksi audio yang bisa kita pakai secara gratis sebagai backsound atau background musik video kita. Silahkan cari sendiri di area Creator Studio, bagian Create.

Tapi di sini kita bukan mau bahas tentang tips tentang copyright, silahkan baca artikel ini untuk info lengkap mengenai hal ini (dan cara mengatasinya).

Gimana Cara Dapat Duit Dari Copyright?



Duit copyright tadi masuk ke kantong pemiliki lagu, dan lo bisa jadi pemilik lagu yang menjual lagu lo via internet, termasuk via YouTube. Selain YouTube, ada tempat-tempat lain buat menjual musik online. Misalnya yang lagi ngetop, Spotify dan iTunes.


Jadi, kalo ada yang usil pake lagu lo sembarangan, lo gak perlu pusing dan ngedumel, karena duit hasil pemakaian lagu lo tadi bakal masuk ke kantong lo. Bisa dibilang, lo malah ngarepin lagu lo sering-sering dibajak. Gitulah kira-kira. 🤪

Apa Harus Jadi "Artis" Dulu Buat Dapetin Copyright?

Hare gene? Ya kagaklah! Bahkan seorang "gitaris kamar" kaya gw pun bisa jualan musik online.

Yang harus lo lakukan cuma bikin lagu, dan daftarin lagu lo atau lebih bagus lagi daftarin beberapa lagu lo sebagai sebuah album ke TuneCore. Di situ lo bakal nemuin beberapa pilihan yang bisa lo atur sesukalo. Lo bisa pilih ke mana aja lagu lo itu didistribusikan, termasuk ke YouTube tentunya.

Gak sabar? Klik di sini buat langsung ke TuneCore, atau lanjutkan baca dulu biar lebih paham. 

Keuntungan Bergabung dan Lebih Banyak Tentang TuneCore 

Sebelumnya, seorang seniman harus terdaftar dalam sebuah label dan mendistribusikan lagunya melalui distributor. Untuk label kita kenal nama seperti Nagaswara, Aquarius dan lain-lain.

Proses untuk sampai "teken kontrak" di label pun gak gampang. Kita harus bolak-balik kirim demo lagu kita ke label-label tersebut sampai dianggap layak sama pihak label. Setelah itu banyak-banyak berdoa biar dipilih sama ANR (Artists and Repertoire) yang tugasnya mencari bibit-bibit unggul yang dianggap "menjual".

Setelah terpilih, kita harus melakukan rekaman ulang supaya kualitas rekaman yang udah kita bikin dengan peluh dan darah itu layak (bagian ini bagus sih). Apesnya, kita akan "disetir" supaya materi kita sesuai dengan maunya si label. Analoginya adalah lo mau jualan tempe orek dan ujung-ujungnya jadi tukang tempe bacem. 

Atau istilah kasarnya, lo ngemis! Dan ngemis ini harafiah loh ya... gw pernah duduk makan satu meja sama orang yang disamperin anak band yang jongkok ngemis biar demonya didengerin. Damn! Harga diri sob!

SIngkat cerita, melalui TuneCore ini kita gak perlu melalui proses yang memakan waktu dan biaya kaya cerita gw tadi. Yang perlu kita lakukan cuma mengunjungi webnya, daftar, pilih paket yang sesuai sama kita, bayar fee distribusi, dan upload lagu.
Apa? Tetap Bayar?!?
Ya jelas bayarlah, lo titip gorengan buat dijual di warung orang aja bagi hasil kok. Lo kira TuneCore distribusiin lagu lo ke seluruh dunia gak pake biaya juga? Ya! Ke seluruh dunia! Dan biayanya pun gak lebih mahal daripada lo naek gojol sekali atau melalui semua proses yang gw sebutin di atas. Kalo lo pernah ngalamin proses di atas, pasti ngerti maksud gw.

Di Mana Aja Lagu Kita Bisa Ditemuin Orang?

Saat gw nulis artikel ini, masterpiece lo bakal masuk ke:

  1. Google Play
  2. Spotify
  3. iTunes
  4. Amazon 
  5. Tidal
  6. YouTube
Jadi, bisa dibilang lo udah jadi artis internasional kalau lo jualan lagu via TuneCore, keren kan?
Loh, masih di sini? Buruan ke TuneCore dan mulai jualan lagu ke seluruh dunia! Calon Rocker undur diri.

Comments