Calon Rocker Pindah Rumah!

Susahnya Jadi Rhythm Guitarist

Emang Apa Susahnya Jadi Rhythm Guitarist?

Halo teman Calon Rocker! Sekarang kita bakal bahas tentang susahnya jadi rhythm gutarist, alias gitaris yang tugasnya ya... main rhythm "doang".

Ya, ya... gw tau lu pasti mau bilang kalo seharusnya itu gampang dan bukan susah kaya lead guitarist yang harus ngulik interlude sedetail-detailnya. Sini gw kasih tahu... pemikiranlu salah!


Ini Adalah Daftar Gw Tentang Susahnya Jadi Rhythm Guitarist

  1. Kurang Dihargai
    Buat seorang seniman, termasuk musisi, apresiasi itu lebih penting daripada duit. Lebih penting yah, bukan berarti duit gak penting. Lu kira bisa beli senar pake tepuk tangan penonton? Bisanya pake "saweran" alias tips dari penonton yang suka sama permainan kita.

    Dan lu tahu kan siapa yang bakal dapet tepuk tangan? Rhythm guitarist yang main nonstop dari awal sampe akhir lagu (belum lagi kalau harus ganti-ganti anatara clean ke distorsi), atau Lead Guitarist yang sukses mainin solo gitar yang padahal cuma 8 bar?

    Dan, seorang Rhythm Guitarist gak bakal dianggap walaupun dia headbang di atas panggung sampai wignya copot. Kadang-kadang bagian lighting pun gak kepikiran buat ngarahin spotlight ke dia.

  2. Dianggap Kurang Pinter
    Di era gw, dan mungkin sampai sekarang, orang susah atau males bedain mana pinter dan mana jago. Gw sangat mengidolakan Nirvana, Megadeth, Metallica, Anthrax, dan Pantera. Di band-band itu seorang rhythm guitarist adalah frontman. Gw suka Skid Row juga sih, cuma karena mereka mainnya sahut-sahutan, gak gw bahas di sini.

    Gw suka band-band tadi, karena rhtymnya yang sangat tight, ketat. Sehingga walaupun track leadnya dimute atau lead guitaristnya dipecat, band itu akan tetap berjalan.

    Tapi apa yang beredar dan lebih laku di pasaran? Buku dan video tutorial sang lead guitarist. Betul?
  3. Kurang Terekspose

    Band-band yang gw sebut akan terekspose karena di cover albunya akan tertulis:

    Guitar and Vocal: Kurt Cobain
    Guitar and Vocal : Dave Mustaine
    Guitar and Vocal: James Hetfield
    Guitar : Dimebag Darrell
    Guitar, Lead, Backing and Vocal: Scott Ian

    Di band-band lainnya, akan tertulis:

    Guitar 1: Si keren.
    Guitar 2: Si cupu.
Mungkin kalian pernah lihat meme tentang bassist. Itu juga terjadi pada seorang rhythm guitarist.

Dan... Terjadilah!

Album, solo Vince Neil Exposed dirilis tahun 1993! 



Di situ tertulis:
Dave Marshall : Rhythm Guitar <~ Kereeeeen! Inilah yang mencambuk gw untuk lebih pede dan fokus pada permainan rhythm.

Tapi sayangnya... poin-poin susahnya jadi rhythm guitarist itu adalah realita. Gw udah pernah jam session dan terlibat beberapa proyek dengan gitaris lain yang ujung-ujungnya mengharuskan gw tetap harus berfungsi ganda.

Tapi bagusnya... dari jam session dan proyek-proyek tadi juga yang mengajarkan gw bahwa menjadi rhythm guitarist bukan berarti comotan karena kurang pengetahuan. Karena lawan main gw juga bukan orang-orang sembarangan yang enjoy aja untuk berfungsi ganda sesuai tugasnya.

Lalu Apa Sekarang?

Silahkan cek video gw yang baru besok untuk melihat hasil collab gw dengan salah satu mantan murid gw yang sekarang sudah jadi guru, dan kemampuannya sudah sangat bikin gw bangga. Di situ, gw akan bermain full rhythm dan dia akan bermain full lead.

Gw Calon Rocker, sampai besok!

Comments

  1. Nuno, Rhythm nya gila..POLY RHYTHM, atau Toni Abbasi, Rhythmnya kayak pelajaran matematika, edun.

    ReplyDelete

Post a Comment